Buaya Sayeung Masuk Perangkap, Bobotnya Capai 200 Kilogram

Redaksi
Penampakan Buaya Sayeung, Aceh Jaya usai masuk perangkap BKSDA. Foto: Dok BKSDA.

Habakini | Aceh Jaya – Seekor buaya air tawar dengan bobot yang diperkirakan capai 200 kilogram serta panjang lebih kurang tiga meter masuk perangkat Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Aceh.

Buaya tersebut diketahui sudah berada dalam perangkap yang dipasang di Sungai Sayeung Gampong Baro Kecamatan Setia Bakti, Aceh Jaya pada Sabtu, 2 Desember 2023 sekitar pukul 09.00 Wib.

Baca juga: Petugas Temukan Tangan Kanan di Sungai Sayeung, Diduga Potongan Korban Hilang

BKSDA Wilayah Aceh Jaya, Supriadi mengatakan bahwa pihaknya sudah memasang perangkap buaya sejak lima empat hari yang lalu, dan baru diketahui ada buaya dalam perangkap tadi pagi.

“Cuma satu kita pasang perangkap, kira-kira bobotnya sekitar 200 kilogram serta panjangnya lebih kurang ada tiga meter,” kata Supriadi.

Supri mengaku tidak bisa memastikan apakah buaya ini yang menerkam warga beberapa hari yang lalu atau bukan.

“Kalau itu tidak bisa kita pastikan apakah buaya ini yang menerkam warga yang beberapa potongan tubuhnya sudah ditemukan. Apalagi daerah ini memang habitatnya buaya,” ungkap Supri.

Ia juga mengaku tidak tau berapa jumlah buaya yang ada di Sungai Sayeung karena secara ilmiah belum pernah di identifikasi. Namun perkiraan disini memang habitatnya buaya air tawar.

Baca juga: Warga Calang Dilaporkan Hilang saat Mencari Ikan di Sungai Sayeung

Sementara itu, Supri mengaku juga sudah pernah mengimbau kepada Camat dan Keuchik supaya masyarakat disini bisa berbagi ruang dengan buaya yang sudah menjadi habitatnya.

“Kami sudah mengimbau pihak Camat, Keuchik disini supaya masyarakat bisa membagi ruang, ya namanya juga makhluk ciptaan tuhan dan butuh makan juga,” terangnya.

Baca juga: Potongan Tubuh Korban Hilang di Sungai Sayeung Kembali Ditemukan

Namun tambah Supri, manusia merupakan makhluk yang diciptakan tuhan paling sempurna, jadi harusnya bisa berpikir, apalagi informasi beredar jika aktivitas manusia disini sudah melebihi ruang yang ada.

“Ini merupakan buaya kedua yang kita tangkap, beberapa tahun lalu juga sudah pernah kita tangkap seekor. Buaya ini juga akan kita bawa ke BKSDA Aceh di Banda Aceh,” tutur Supri.

“Kalau segi pembangunan penangkaran buaya sebanarnya dimana saja bisa sejauh lahannya tersedia,” pungkasnya, [].