Opini – Setelah resmi mendaftar ke Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Jaya pada Kamis 29 Agustus 2024 pasangan Safwandi – Muslem (SALEM) memiliki trend positif dari berbagai kalangan masyarakat. Hal tersebut dapat dilihat dari masa yang hadir pada saat pendaftaran pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Aceh Jaya.
Masa konvoi yang hadir memiliki latar belakang yang berbeda, sehingga hal ini dapat mempengaruhi animo masyarakat terhadap pasangan yang di usung Partai Aceh dan Parnas ini.
Dari sisi dukungan, Pasangan Safwandi – Muslem memiliki koalisi yang besar dan efesien, kemampuan pasangan ini merangkul partai politik tentu patut di acungi jempol, baik Parnas maupun parlok, parlemen maupun non parlemen.
Secara organisasi, Partai PA yang merupakan penggagas pasangan ini masih memiliki tingkat elektabilitas yang sangat tinggi, dimana pada pileg 2024 lalu berhasil mengirimkan perwakilan dari semua dapil yang ada di Kabupaten Aceh Jaya, tentu ini merupakan modal besar bagi pasangan Safwan – Muslem untuk meraih kemenangan pada Pilkada November 2024 yang akan datang.
Dalam tubuh organisasi Partai Aceh juga memiliki organisasi yang kuat yaitu KPA, yang afiliasi politiknya kepada partai Aceh, KPA memiliki massa terstruktur, solid dan diikat oleh latar belakang sejarah yang kuat, hal ini tentu akan berdampak positif bagi pasangan SALEM dalam rangka meraih suara sebanyak mungkin dari kalangan masyarakat yang dilatarbelakangi oleh para pejuang pada masa konflik Aceh.
Dukungan PNA dan PDA yang merupakan Parlok yang berhasil mengirim perwakilan ke parlemen Aceh Jaya, juga akan berdampak signifikan terhadap suara SALEM. PNA diketahui juga memiliki masa yang kuat, hal tersebut dapat dilihat dari perolehan pileg tahun 2024.
Dukungan Parnas untuk Pasangan SALEM ini juga kemungkinan besar dapat menggaet masa yang religius dengan masuknya PKB dan PPP dalam koalisi. ditambah lagi, PKB juga memiliki trend positif pada pileg 2024 yang berhasil “pecah telur” dengan mengirimkan perwakilan di dapil yang berbeda.
Massa nasionalis yang digawangi oleh Gerindra juga akan memberikan efek yang signifikan terhadap suara SALEM. Diketahui Gerindra merupakan partai yang di ketua oleh presiden terpilih pada pemilu 2024, tidak hanya keuntungan suara yang diperoleh oleh pasangan SALEM tapi juga peluang komunikasi dengan Pemerintah Pusat nantinya yang terbuka sangat lebar.
Kemudian masuknya PSI ke dalam koalisi pasangan SALEM juga memberikan warna tersendiri bagi pasangan ini, selain dalam merangkul massa, PSI dianggap mampu membantu dalam hal komunikasi dengan pemerintah pusat.
Kompleksitas koalisi pasangan SALEM ini tidak hanya bertumpu pada meraih kemenangan tetapi juga berdampak terhadap komunikasi daerah dengan pusat jika pasangan ini menang pada Pilkada Aceh Jaya mendatang.
Figur
Disisi yang lain, figur juga menjadi alasan bagi pemilih untuk menentukan pilihannya. Sejauh ini, pasangan SALEM dianggap pasangan milenial yang dekat dengan generasi Z, sehingga kemampuan menyerap aspirasi dari kalangan gen Z dapat dilakukan dengan sangat baik.
Dari sisi pengalaman, sosok Safwandi tidak boleh dipandang sebelah mata, mengingat jam terbang sebagai politisi yang telah lama menjabat sebagai anggota DPRK Aceh Jaya. Pada pemilu Serentak 2024 mengalami kenaikan suara yang signifikan sehingga ia dapat membantu Partai Aceh meraih 3 kursi di dapilnya.
Selain pendidikan umum, Safwandi pernah menganyam pendidikan di Dayah Darun Nizam, Tanoh Anoe kec Teunom Aceh Jaya. Dayah pimpinan Tgk H. Muslem HK (Abati). Tingkat kepedulian Safwandi kepada Dayah tidak pernah pudar, hal ini dibuktikan dengan bergabungnya beliau di dalam organisasi rabithah alumni Dayah.
Sosok wakil Safwandi yaitu Muslem atau yang lebih dikenal panggilan “Ketua Batak” merupakan politisi Partai Aceh yang memiliki segudang pengalaman, dimana sebelum dicalonkan menjadi pasangan Safwandi bertugas sebagai sebagai ketua DPRK Aceh Jaya periode 2019-2024. Berbekal pengalaman tersebut tentu “Ketua Batak” memiliki strategi yang mempuni untuk mendulang suara pada Pilkada 2024.
Perpaduan kedua tokoh muda ini diharapkan menjadi sebuah jawaban atas permasalah yang dialami Aceh Jaya saat ini, baik dalam hal mensejahterakan masyarakat maupun dalam penataan birokrasi daerah, semoga.