PWI Aceh Jaya Gelar Buka Puasa Bersama dan Santuni Anak Yatim

ACEH JAYA – Jaga kekompakan di bulan yang penuh berkah, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Aceh Jaya gelar buka puasa bersama anak yatim beserta santunan dan tausiah bersama di kantor PWI, Gampong Ketapang, Kecamatan Krueng Sabee, Kabupaten Aceh Jaya. Rabu (26/3/2025)
‎
‎Ketua PWI Aceh Jaya, Hendra menyampaikan bahwa acara ini rutin dilaksanakan setiap tahun sebagai bentuk kebersamaan dan ajang silaturahmi bagi sesama anggota serta pengurus PWI.
‎
‎Selain buka puasa bersama, PWI juga melaksanakan kegiatan sosial berupa pemberian santunan kepada anak yatim sebagai bentuk kepedulian keluarga besar PWI Aceh Jaya terhadap sesama, khususnya anak yatim dala bulan suci Ramadhan.
‎
‎”Sumbangan ini merupakan dari kontribusi seluruh anggota PWI Aceh Jaya, meski nominal yang tidak seberapa semoga dapat membantu bagi anak-anak yatim” kata Hendra.
‎
‎Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominsa) Aceh Jaya, Juanda mengharapkan agar PWI terus berkontribusi dalam pembangunan daerah melalui pemberitaan yang objektif, edukatif, dan konstruktif.
‎
‎”Pers memiliki peran strategis dalam membangun opini publik yang positif serta mengawal kebijakan pembangunan agar berjalan transparan dan berpihak pada kepentingan masyarakat,” ujar Juanda.
‎
‎Ia juga mengapresiasi peran aktif PWI dalam mengedukasi masyarakat melalui pemberitaan yang berimbang, terutama dalam menyampaikan program-program pemerintah serta aspirasi warga.
‎
‎”Kami berharap PWI terus menjadi mitra pemerintah dalam menyampaikan informasi pembangunan, memberikan kritik yang membangun, serta membantu melawan hoaks yang dapat menghambat kemajuan daerah,” tambahnya.
‎
‎Selain buka puasa bersama, acara juga diisi dengan tausiah yang yang disampaikan oleh Ust Ibnu Hajar. Acara berlangsung dengan penuh kehangatan dan diakhiri dengan penyerahan santunan kepada anak yatim.
‎
‎Adapun acara tersebut juga dihadiri Ketua DPRK Aceh Jaya, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian (Diskominsa), Kepala Dinas Syariat Islam, para pengurus PWI, wartawan, Ust Ibnu Hajar, serta masyarakat setempat.(*)