Menangkal Paham Intoleransi Radikalisme, Ponpes Al-Hidayah Sidodadi Adakan Pengajian Umum

Redaksi

ACEH TEMIANG – Ratusan Santri Ponpes Al-Hidayah beserta warga Sidodadi Kabupaten Aceh Tamiang mengikuti Pengajian Umum untuk menangkal paham intoleransi dan radikalisme yang berlangsung di Aula Ponpes Al Hidayah, Jumat (4/10/2024).

Ketua Yayasan Al-Hidayah, Ustd. Yakimin saat membuka acara mengatakan kegiatan ini untuk menambah wawasan bagi santri beserta warga sekitar Ponpes tentang bahaya paham radikalisme ditengah masyarakat.

“Tentunya, pengajian umum ini adalah menambah wawasan kebangsaan bagi generasi penerus bangsa, agar mereka tidak gampang dicekoki serta dihasut untuk mengikuti paham penganut radikalisme dan pemecah persatuan bangsa,” kata Ustd. Yakimin

Sementara itu, Dr. Tgk. Muslem Hamdani, MA, dalam Tausiyahnya menyampaikan para santri harus dapat mengisi ruang publik dunia maya dengan konten bernilai Islam yang Rahmatan Lil A’lamin dan Hubbul Wathan Minal Iman dan santri mampu menjawab tantangan kekinian dalam teknologi dan informasi.

“Santri harus dibekali dengan pengetahuan dan pemahaman yang mendalam tentang agama Islam yang rahmatan lil ‘alamin, sehingga terhindar dari pengaruh radikalisme dan terorisme. Santri adalah pelopor dan garda terdepan untuk menjaga keutuhan NKRI,” ujar Dr. Muslem

Oleh sebab itu, Negara Kesatuan Republik Indonesia lahir tidak lepas dari peranan santri, dan pada Peringatan Hari Santri ini sebagai bukti jika santri bisa membangun bangsa yang moderat sebagai langkah menangkal paham bertentangan dengan ideologi Pancasila.

“Moderasi beragama bertujuan untuk meminimalkan konflik antaragama, menghormati perbedaan keyakinan, serta mempromosikan dialog dan kerjasama antar umat beragama,” jelas Tgk. Muslem.

Untuk itu, persoalan politik tidak hanya sekedar mencoblos surat suara, karena kita juga akan menanggung dosa atas pilihan kita, jika pemimpin yang kita pilih tidak amanah.

“Saya mengajak masyarakat agar dalam Pilkada nanti tidak saling menjelekkan, saling memfitnah apalagi memutuskan tali silaturahmi. Kita jaga bumi aceh ini dengan Kedamaian, meskipun nanti berbeda pilihan”, tegas Dr. Tgk. Muslem mengakhiri tausiyahnya.(*)

Penulis : Aswar
Editor : Redaktur