ACEH JAYA – Pasangan Calon (Paslon) Bupati – Wakil Bupati Aceh Jaya, Safwandi – Muslem D (Salem) ternyata punya program khusus untuk menangani persoalan sosial menyangkut Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Aceh Jaya, Minggu (6/10/24).
Dimana, penanganan ODGJ di Aceh Jaya juga tertuang jelas dalam program kerja Salem jika terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Aceh Jaya periode 2025-2030 mendatang.
Baca juga: Pria di Aceh Jaya Lebih Dominan Alami Gangguan Jiwa
Setidaknya, ada 17 Program Prioritas Safwandi – Muslem jika terpilih pada Pilkada 27 November 2024 nanti, yaitu 1 Penurunan Kemiskinan, 2 Program Pro Rakyat, 3 Kesehatan dan Kesejahteraan, 4 Pendidikan yang Berkualitas, 5 Kesejahteraan Pendidikan Dayah, 6 Air Bersih dan Sanitasi, 7 Nilai Tambah Pendapatan, 8 Lapangan Kerja Pertumbuhan Ekonomi.
Lalu yang ke 9 ada juga Program Inovasi Teknologi Tepat Guna, 10 Mengurangi Ketimpangan Antar Wilayah, 11 Pertumbuhan Ikon Ibukota Kabupaten, 12 Penurunan Stunting, 13 Penguatan Nilai Keistimewaan dan Kekhususan, 14 Pengendalian Inflasi, 15 Masalah Perceraian, 16 Kedamaian, Keadilan dan Pemerintahan yang Baik, dan terakhir 17 Penanganan ODGJ.
Berikut cara Salem menangani persoalan sosial menyangkut ODGJ yang dilakukan melalui, 1 Melakukan perbaikan ekonomi sosial Masyarakat, 2 Tokoh agama dan tokoh Masyarakat melakukan bimbingan kepada warga yang mengarah ODGJ.
Lalu ke 3 melalui Tokoh adat dan tokoh agama melakukan penyuluhan kepada warga Masyarakat untuk merawat rumah tangga yang baik, 4 Instansi terkait memberi Konsoling phisikologi dan yang terakhir juga akan di upayakan pencegahan dengan upaya promotif, preventif, kuratif dengan mencegah penyalahgunaan narkotika “Stop Narkoba”.
Sebelumnya diberitakan, Dinas Kesehatan Aceh Jaya mencatat jumlah Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) terhitung mulai dari Januari sampai Oktober tahun 2024 mencapai 338 orang yang tersebar seluruh Aceh Jaya, Jumat (4/10/2024).
Dari jumlah tersebut sebanyak 210 orang berjenis kelamin laki-laki, sedangkan perempuan hanya 128 orang. Sementara, yang sudah mandiri sebanyak 250 orang, dengan bantuan sebanyak 69 orang dan dengan tingkat ketergantungan sebanyak 20 orang.