Umum  

STAI-PTIQ Aceh: Memaknai Maulid Nabi sebagai Momentum Peningkatan Kualitas Umat

Redaksi

ACEH JAYA – STAI-PTIQ Aceh kembali menyelenggarakan keunduri Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, yang bertepatan dengan 23 Rabiul Akhir 1446 H dengan tema “Ilmu dan Kualitas Umat” yang berlangsung di STAI-PTIQ Aceh di Keude Krueng Sabee, Sabtu 26/10/2024).

Acara ini menjadi kesempatan berharga untuk merenungkan nilai-nilai yang ditinggalkan oleh Rasulullah.

Kenduri Maulid Nabi ini juga dihadiri oleh berbagai tokoh terkemuka yang memberikan suasana yang istimewa.

Tengku Samsul Bahri berperan sebagai penceramah utama, menyampaikan pesan-pesan yang menginspirasi dan menyentuh hati. Selain itu, hadir juga Prof. Dr.Muhibbuthabry, M.Ag, Wakil MPU Provinsi Aceh, yang menunjukkan dukungan kuat dari lembaga keagamaan terhadap kegiatan ini.

Kehadiran Prof. Dr. Syamsul Rijal, MA, seorang Guru Besar Fakultas Ushuluddin UIN Ar-Raniry dan mantan Ketua STAI-PTIQ, menambah bobot akademis acara ini.

Sementara Dr. Jailani, M.Ag dari yayasan PTIQ turut memperkaya momentum tersebut. Dari pihak pemerintah, kehadiran Bapak Jonni Sahputra, S.Si, Wakil Sekretaris Daerah Aceh Jaya, dan Bapak Teuku Ridwan, S.Pi, M.Si, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh Jaya, mencerminkan komitmen pemerintah dalam mendukung acara yang berbasis pendidikan dan keagamaan.

Acara ini juga dihadiri oleh Bapak Haji Ahfan beserta keluarganya dari yayasan Baitul Makmur, yang turut berpartisipasi dalam perayaan ini, menjadikan momen ini sebagai ajang berkumpulnya berbagai elemen masyarakat.

Dalam suasana kebersamaan ini, semua yang hadir memiliki kesempatan untuk merenungkan makna penting dari perayaan Maulid Nabi, serta mengingat kembali teladan yang diwariskan oleh Rasulullah SAW. Maulid Nabi di STAI-PTIQ Aceh bukan hanya sekadar acara seremonial, tetapi juga merupakan bagian penting dari proses pembentukan karakter mahasiswa.

Sementara itu, Muhammad Yusuf, SE, MM, yang menjabat sebagai ketua panitia, telah melakukan langkah signifikan dengan mengundang secara resmi FORKOPIMDA Kabupaten Aceh Jaya untuk berpartisipasi dalam perayaan Maulid Nabi ini. Dengan semangat yang tinggi, beliau bersama tim panitia, didukung oleh mahasiswa dan masyarakat setempat, bekerja keras untuk memastikan kelancaran acara ini.

“Alhamdulillah, berkat kerjasama yang erat, acara berlangsung dengan penuh khidmat,” ucapnya.

​Dalam tausiahnya, Tengku Samsul Bahri, menekankan nilai ilmu dan etika, mengingatkan para peserta bahwa pengetahuan harus selalu disertai dengan nilai-nilai moral dan pembacaan kitab suci Al-Qur’an. Hal ini sangat relevan di zaman modern, di mana umat manusia menghadapi berbagai tantangan yang semakin kompleks.

Ketua STAI-PTIQ Aceh, Bapak Dr. Tgk. Musa Alfadhil, S.Pd.I, MA, dalam sambutannya, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontibusi.

Ia juga berharap agar pemerintah Aceh Jaya terus memberikan dukungan terhadap pendidikan tinggi. Kerjasama antara institusi pendidikan dan pemerintah sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di Aceh Jaya.

Sementara itu, Prof. Syamsul Rijal juga menekankan perlunya perhatian lebih terhadap indeks pendidikan di Aceh Jaya, khususnya di tingkat perguruan tinggi.

Menghadirkan akademisi dalam setiap agenda pemerintah merupakan langkah strategis yang dapat memperkuat kolaborasi antara dunia pendidikan dan pemerintahan.

Dengan kehadiran seluruh komponen kampus Wakil ketua II Dr. Nurma Dewi, MA, Ka Prodi PAI Ibu Susanna, MA— mahasiswa, dosen, dan alumni — dalam perayaan Maulid kali ini, kita dapat merasakan semangat kolektif yang kuat untuk membangun Aceh Jaya yang lebih baik.

“Perayaan ini bukan sekadar mengenang kelahiran Nabi Muhammad, tetapi juga menjadi momen bagi kita untuk melakukan perbaikan, meningkatkan kualitas diri, serta mengoptimalkan peran kita dalam masyarakat,” ujarnya.

Sebagai penutup, marilah kita ambil pelajaran dari Maulid Nabi ini untuk memperkuat komitmen kita dalam menuntut ilmu dan mengamalkannya demi kebaikan umat.

Dengan mengedepankan sinergi antara ilmu dan etika, kita berharap dapat melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki integritas moral yang tinggi.

“Semoga perayaan Maulid Nabi kali ini menjadi titik awal bagi perubahan positif di Aceh Jaya dan sekitarnya,” pungkasnya,(*).

Penulis : Redaksi
Editor : Redaktur