Raffi Ahmad Ditegur Petugas KPPS Gegara Hal Ini

Redaksi
Raffi Ahmad ditemui di TPS. Foto: Muhammad Ahsan Nurrijal.

Habakini | Jakarta – Raffi Ahmad sempat membuat Instagram Stories bersama Nagita Slavina di TPS tempatnya menggunakan hak suaranya.

Saat itu, Raffi Ahmad tengah menunggu giliran mencoblos. Ia yang duduk di samping Nagita Slavina lantas merekam aktivitas tersebut dengan ponselnya.

Namun ternyata, hal tersebut dipergoki oleh petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) sehingga mendapatkan teguran. Meskipun saat itu Raffi Ahmad masih duduk menunggu giliran dan belum masuk ke bilik suara.

“A Raffi mohon maaf dilarang mendokumentasikan apa pun di dalam TPS,” kata salah satu petugas, Rabu (14/2/2024).

Raffi Ahmad yang ditegur, segera menurunkan ponselnya.

“Oh gitu,” jawab Raffi Ahmad dengan singkat.

Sementara itu, Nagita Slavina yang sedang memainkan ponsel sempat menoleh kepada petugas yang menegur dan mendengarkan apa yang disampaikan petugas.

Setelah itu, giliran Nagita Slavina dipanggil untuk mencoblos. Ibu dua anak itu juga sempat diperingatkan agar tidak membawa tas. Dia kemudian menitipkan tas tersebut ke Raffi Ahmad.

Hingga tiba saatnya Raffi Ahmad dengan nomor 181 dipanggil untuk mencoblos.

Pemilu merupakan kebebasan memilih adalah hak dasar setiap warga negara. Bilik suara disediakan agar pemilih bisa menggunakan hak pilihnya secara bebas dan rahasia.

Oleh karena itu, merekam ataupun mengambil foto saat mencoblos di bilik suara merupakan sebuah bentuk pelanggaran. Tindakan ini melanggar prinsip kerahasiaan dalam Pemilu.

Jika diketahui melanggar, akan ada sanksi ambil foto dan merekam di bilik suara. Sanksi tersebut telah dijelaskan dalam Pasal 500 Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 yang berbunyi:

“Setiap orang yang membantu pemilih yang dengan sengaja memberitahukan pilihan pemilih kepada orang lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 364 ayat (2) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah).”

Usai mencoblos, Raffi Ahmad merasa lega. Sebab ia telah menggunakan hak suara untuk memilih pemimpin.

“Lima menit untuk lima tahun. Siapa pun pilihannya yang penting kita kalau memilih yang damai, ya saling menghargai perbedaan, saling menghargai pilihan,” ucap Raffi Ahmad.

Dalam kesempatan yang sama, Raffi Ahmad mengungkapkan kriteria pemimpin idamannya serta menyuarakan agar pemilu kali ini berlangsung damai.

“Mudah-mudahan pemimpin negeri ini bisa amanah, semoga pemilu bisa damai, apapun pilihan kita, nggak apa-apa berbeda, ini kan demokrasi Indonesia, yang penting kita saling menghargai, siapapun yang menang, itu yang terbaik,” harap Raffi Ahmad.

Penulis : Redaksi
Editor : Redaktur
Sumber : Detik.com