Tak Terima Ditegur, Kader Golkar Aceh Jaya Minta Jabatan Ketua Partai Dievaluasi

Redaksi
Salah seorang Kader Partai Golkar Aceh Jaya, Fajri Azhari. Foto: Dok Pribadi.

Habakini | Aceh Jaya – Kader Partai Golkar Aceh Jaya, Fajri Azhari mengatakan bahwa, kehadiran dirinya pada pertemuan forum komunikasi lintas Partai Politik (Parpol) dan tokoh masyarakat Aceh Jaya merupakan perintah pimpinan partai melalui WhatsApp yang di sampaikan langsung oleh Sekretaris DPD Partai Golkar Aceh Jaya.

“Terkait pemberitaan yang sampaikan oleh ketua Golkar Aceh Jaya, Teuku Asrizal mengenai kehadiran saya dalam pertemuan forum komunikasi lintas parpol dan tokoh masyarakat tersebut bukan hanya inisiatif pribadi,” kata Fajri kepada Habakini, Rabu (26/10/2022).

Namun, sambungnya, kehadiran saya dalam forum tersebut merupakan perintah pimpinan partai melalui WhatsApp yang di sampaikan langsung ke saya oleh saudara Ruslan selaku Sekretaris DPD Partai Golkar Aceh Jaya.

Pasalnya, Fajri mengaku bahwa dirinya juga sudah jauh-jauh hari melakukan koordinasi dengan pimpinan partai terkait rencana kegiatan tersebut sehingga kehadiran dirinya didukung oleh petinggi partai.

“Jadi kalau di katakan itu bukan perintah partai, jelas- jelas ini sebuah pernyataan yang tidak bisa di terima oleh akal sehat,” sebut Fajri.

Lagian, tambahnya, pertemuan tersebut seharusnya ketua Golkar Aceh Jaya wajib mendukung, apa lagi yang di bahas dalam pertemuan tersebut terkait isu krusial yang selama ini sempat merambah di tengah – tengah masyarakat. Diantaranya tentang Pemutusan THL di tengah jalan, mengenai perampingan SKPK seperti Dinas Dayah dan lain sebagainya.

“Saya selaku ketua pengurus Partai Golkar di kecamatan Krueng Sabee sangat kecewa atas statement pimpinan partai seperti itu. Seharusnya hal tersebut tidak sampai ke media massa,” ungkapnya.

“Ini jelas membuat saya tidak nyaman akan hal ini. Saya minta kepada bapak Nurlif ketua DPD I Golkar Aceh agar dapat mengevaluasi pimpinan partai Golkar Aceh Jaya. Karena kami ingin Golkar Aceh Jaya terus dicintai oleh rakyat, bukan malah sebaliknya memanfaatkan partai untuk kepentingan tertentu, terlepas dari kepentingan kemaslahatan rakyat,” pungkasnya.

Penulis : Tim Redaksi
Editor : Redaktur