ACEH JAYA – Kepala Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Perwakilan Aceh Jaya, Sahputra meminta Badan Usaha Milik Bersama (Bumdesma) Aceh Jaya Kerja Bersama untuk mempublikasikan proges pembangunan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) mini yang di bangun di Desa Patek, Kecamatan Darul Hikmah, Aceh Jaya, Senin 02 September 2024.
Pasalnya, Pembangunan PKS Mini yang dimulai sejak tahun 2023 diduga mandeg dan minim informasi terkait progesnya.
Baca juga: YARA Minta Mendagri Pertahankan Murtala sebagai Pj Bupati Aceh Jaya
Apalagi, modalnya berasal dari APBG gampong dengan pernyataan modal dari 172 gampong yang ada di 9 kecamatan kabupaten Aceh Jaya dan sudah berdiri sajak tahun 2022.
“Bumdesma terbentuk pasca hasil musyawarah bersama yang dilakukan oleh Pj Bupati Aceh Jaya, Dr. Nurdin bersama Keuchik, Camat dan DPMPKB sewaktu itu,” kata Sahputra dalam rilis yang diterima habakini.com.
Baca juga: YARA Harap Anggota DPRK Aceh Jaya yang Dilantik Besok Lebih Mengedepankan Kepentingan Rakyat
Katanya, Bumdesma tersebut telah mendirikan pabrik PKS kapasitas mini dan juga melahirkan beberapa anak usaha lainnya.
Namun sampai saat ini desa selaku penyerta modal tidak pernah mendapatkan laporan apapun terkait dengan perkembangan Bumdesma itu.
Harusnya, tambah Sahputra, jika merujuk pada aturan anggaran dasar Bumdesma itu sendiri Musyawarah Antar Gampong (MAG) itu dilakukan oleh dewan penasehat guna menyampaikan laporan tahunan atas pelaksanaan pengelolaan usaha Bumdesma disetiap tahun nya kepada desa selaku penyerta modal dan membahas hal lain terkait Bumdesma termasuk pergantian/penunjukan penasehat.
Oleh karena itu, Yara meminta pemerintah Aceh Jaya melalui dinas terkait supaya Dewan Penasehat Bumdesma dapat sesegera mungkin melakukan Musyawarah Antar Gampong (MAG).
“Demi menghindari gejolak dimasyarakat yang tidak menutup kemungkinan akan terjadi aksi-aksi dari masyarakat, maka kami minta pihak terkait yang berwenang segara mengambil sikap terhadap persoalan ini,” pungkasnya,(*).
