ACEH JAYA – Bustami (72) seorang duda lanjut usia warga desa Ranto Sabon, Kecamatan Sampoiniet mengharapkan adanya bantuan rumah layak huni dari Pemkab Aceh Jaya, Minggu 8 September 2024.
Permohonan itu disampaikan langsung kepada Ketua Sementara DPRK Aceh Jaya, Muslem D saat mengunjungi kediamannya yang berada di Desa Ranto Sabon.
Amatan Habakini.com, Bustami terlihat terbaring di gubut reot yang terbuat dari pelepah sawit beratap terpal dan beralas tanah yang sangat tidak layak untuk ditempati, apalagi di usia senja seperti kakek Bustami.
Ia juga terlihat lemas dan sedikit terganggu pendengaran sehingga saat awak media mewawancarainya ikut didampingi anak sulung serta Sekretaris Desa (Sekdes) Ranto Sabon terkait kesehariannya.
Sekdes Ranto Sabon, Rusihan mengatakan bahwa kakek Bustami sebelumnya tinggal bersama anak, menantu dan 5 cucunya.
“Mereka (Bustami) tinggal serumah bersama kedua anak serta menantu dan 5 orang cucunya. Jumlahnya dalam satu rumah ada 2 Kepala Keluarga (KK) atau 9 jiwa,” ungkap Rusihan.
“Rumah itu merupakan rumah bantuan Baitul Mal yang di bangun pada tahun 2010, mungkin karena sempit karena sudah ramai akhirnya kakek Bustami milih tinggal di Gubuk,” jelasnya.
Namun ia mengaku jika Bustami selama ini juga mendapat bantuan tunai dan non tunai seperti BLT, Aslureti dan bantuan Beras PKH.
“Kalau bantuan tunai dan non tunai selalu dapat, namun terkait bantuan rumah memang sudah kami arahkan untuk membuat proposal,” tutur Rusihan.
“Kalau di Ranto Sabon totalnya ada 98 KK. Dan yang berhak dapat bantuan rumah layak huni juga masih ada 7 KK lagi. Untuk tahun ini kita belum dapat bantuan rumah layak huni, semoga dapat dibantu untuk kakek Bustami dalam tahun ini,” pintanya.
Sementara itu, Ketua Sementara DPRK Aceh Jaya, Muslem mengaku sangat prihati melihat nasib Bustami yang tinggal di Gubuk Reot dimasa senja.
“Saya sangat tidak tega melihat ada warga apalagi lansia yang tinggal di tempat seperti ini. Apapun latarlebakangnya, wajib kita bantu. Semoga dapat kita bantu dalam tahun ini,” pungkas Muslem, (*).