Habakini | Bintan – Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Persatuan Masyarat Aceh (Permasa) Kepulauan Riau melantik Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Masyarakat Aceh (Permasa) Tanjungpinang-Bintan periode 2022-2025.
Burhanuddin dilantik dan dikukuhkan sebagai ketua umum DPD Permasa periode 2022-2025 yang menggantikan Abdullah selaku ketua DPD Permasa sebelumnya.
Selain agenda pelantikan DPD Permasa, masyarakat perantauan Aceh yang tinggal di Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau turut merayakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Pada acara Peringatan Maulid serta pelantikan Pengurus DPD Permasa tersebut turut dihadiri oleh pejabat pemerintah provinsi Kepulauan Riau dan Kota Tanjungpinang, diantaranya Kepala Biro Kesra Provinsi Kepri, Kepala Badan Kesbangpol Kota Tanjungpinang, Ketua MUI Kepri, ketua Ormas dan OKP se-Provinsi Kepri dan Tanjungpinang dan tokoh masyarakat Aceh.
Ketua panitia pelaksana, Khairul mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk kecintaan umat muslim khususnya masyarakat Aceh kepada penghulu alam Rasulullah SAW serta untuk merekatkan silaturahim bagi sesama masyarakat Aceh yang berada di perantauan Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan.
“Perayaan kenduri Maulid dilaksanakan dengan tradisi khas Aceh yaitu dengan menyajikan masakan ‘kuah belangong’ serta pemberian santunan kepada anak yatim,” kata Khairul kepada Habakini.com, Sabtu (12/11/2022).
“Tadi selain merayakan Maulid juga dilakukan prosesi pelantikan Pengurus DPD Persatuan Masyarakat Aceh (Permasa) Tanjungpinang-Bintan yang dilakukan oleh Ketua DPP Kepulauan Riau bapak Nanggro Sulaiman,” tambahnya.
Disampaikan Khairul, pelantikan Pengurus DPD Permasa periode 2022-2025 tersebut dilakukan untuk melanjutkan estafet Permasa Tanjungpinang-Bintan dari kepengurusan lama yang masa baktinya sudah berakhir.
“Merasa bangga dan mengapresiasi kekompakan warga Aceh di Tanjungpinang dan Bintan yang telah mensukseskan pelaksanaan kegiatan Maulid dan pelantikan pengurus Permasa dengan anggaran seratus persen bersumber dari sumbangan masyarakat Aceh,” ungkap Khairul.
“Alhamdulillah kekompakan masyarakat Aceh di Tanjungpinang dan Bintan luar biasa, ada yang nyumbang uang, kambing, ikan, kue, hingga santan untuk masak kari daging,” pungkasnya.