Umum  

Musda Ke-III DPD PPNI Aceh Jaya Resmi Digelar

Redaksi
Ketua DPD PPNI Aceh Jaya, T.M. Fachruzzaman. Foto: Habakini.

Habakini | Aceh Jaya – Musyawarah Daerah (Musda) ke III Dewan Pengurus Daerah (DPD) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Aceh Jaya resmi dibuka oleh Pj Bupati Aceh Jaya yang diwakili Asisten Bidang Pemerintahan, Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat Setdakab Aceh Jaya, Sabtu (17/9/2022).

Kegiatan yang berlangsung di Aula Dinkes Aceh Jaya turut dihadiri oleh Ketua DPW PPNI Aceh, Dr. Abdurrahman, Kepala Dinkes Aceh Jaya, Rosniar, Direktur RSUD Teuku Umar, dr. Eka Rahmayuli, Kadis Perindagkop Aceh Jaya, Ners. Ernani Wijaya, Ketua DPD PPNI Aceh Jaya, T.M. Fachruzzaman serta sejumlah ketua organisasi profesi lainnya yang ada di Aceh Jaya.

Ketua DPD PPNI Aceh Jaya, T.M. Fachruzzaman mengatakan jika bahwa, PPNI Kabupaten Aceh Jaya sudah terdaftar resmi di Kesbangpol Kabupaten Aceh Jaya dengan anggota yang tercatat dalam sistem di seluruh Aceh Jaya sebanyak 443 orang yang terdiri dari ASN, Kontrak dan Bakti.

Di periode ini, PPNI Aceh Jaya juga sudah memiliki 4 Komisariat yaitu Komisariat Dinkes Aceh Jaya, Komisariat RSUD Teuku Umar, Komisariat Wilayah I dan Komisariat Wilayah II.

“PPNI Aceh Jaya hari ini sudah jauh lebih baik dibandingkan pada saat awal mula lahirnya PPNI di Aceh Jaya pada tahun 2011 lalu,” kata Fachruzzaman.

Dimana hari ini PPNI Aceh Jaya juga sudah jauh berkembang dengan keanggotaannya yang semakin banyak serta sudah memiliki 4 Komisariat.

Katanya, peran perawat dalam berbagai pelayanan kesehatan juga semakin terdepan, dimana pada saat Pandemi Covid-19 teman-teman perawat juga ikut berpartisipasi dalam menangani pandemi Covid-19 termasuk di Aceh Jaya.

“Tidak hanya ikut partisipasi dalam penangan Covid, tapi juga ikut membantu diposko-posko kesehatan lainnya serta juga banyak terlibat dalam pelayanan lainnya,” ungkapnya.

Disisi lain, di Kabupaten Aceh Jaya sendiri juga ada 2 orang perawat yang gugur pada masa pandemi Covid-19 yang terkonfirmasi Positif Covid-19 dalam hal ini juga ada penyakit penyerta.

Oleh sebab itu, pihaknya meminta kepada kepala daerah dalam hal ini Bupati Aceh Jaya untuk memperjuangkan status honorer teman-teman perawat agar memprioritaskan sebagai PPPK tenaga kesehatan.

“Hari ini di Aceh Jaya sepertiga dari total perawat di Aceh Jaya merupakan Tenaga Bakti dan Kontrak, jadi jika kontrak tahun depan resmi dihapuskan ini akan sangat terganggu pada roda pelayanannya,” pinta Fachruzzaman.

“Selain itu, di momen Musda ke III PPNI Aceh Jaya mari bersama-sama kita sukseskan acara ini hingga terpilihnya ketua yang baru dengan tetap bersatu sesuai dengan tema “PPNI Kuat, Perawat Hebat Aceh Jaya Kuat”, semoga dapat dipilih ketua yang baru yang dapat memajukan perawat Aceh Jaya,” pungkasnya.