Opini  

Buang Sampah ke Sungai: Kebiasaan Buruk yang Mengancam Masa Depan Lingkungan dan Kesehatan

Redaksi

OPINI – Sampah merupakan hal yang sangat erat hubungannya dengan kehidupan sehari hari, sampah juga merupakan masalah yang di hadapi hampir seluruh negara di dunia. Sayangnya masi banyak orang yang belum sadar betapa bahayanya sampah bagi kesehatan makhluk hidup dan juga dapat merusak alam sehingga masi banyak orang yang seringkali membuang sampah sembarangan seperti membuang sampah ke Sungai.

Kebiasaan membuang sampah sembarangan ini akan terus menjadi kebiasaan buruk jika masi belum banyak yang peduli, berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan (KLHK) tahun 2022, jumlah timbunan sampah di Indonesia adalah sebesar 86,7 juta ton/tahun dengan komposisi sampah didominasi oleh sampah organic,khususnya sampah sisa makanan yang mencapai 41,27%.

Membuang sampah ke Sungai adalah Tindakan yang sangat merugikan dan tidak bertanggun jawab,baik dari segi lingkungan maupun Kesehatan Masyarakat. Sungai merupakan sumber air yang sangat penting bagi kehidupan banyak makhuk hidup, termasuk manusia. Ketika di buang ke Sungai dampak negatifnya akan meluas ke berbagai aspek.

Pertama, sampah yang mengalir ke Sungai dapat menyebabkan pencemaran air. Limbah pelastik dan bahan kimia yang berbahaya dapat mencemari air Sungai,sehingga membuat air tersebut tidak layak di gunakan dan di konsumi. Ini dapat berdampak langsung pada Kesehatan manusia, terutama mereka yang bergantung pada Sungai sebagai air minum,mandi,dan mencuci.

Kedua, pencemaran Sungai dapat merusak ekosistem, hewan dan tumbuhan yang hidup di Sungai dapat terkena racun yang di hasilkan oleh sampah yang di buang ke Sungai, hal ini dapat mengakibatkan kematian massal makhluk hidup air, mengganggu rantai makanan dan mengurangi keaneka ragaman hayati.

Ketiga, sampah yang di buang ke Sungai dapat menyebabkan banjir dikarenakan sampah sampah yang di buang ke Sungai dapat menyumbat aliran air, menyebabkan Sungai meluap saat hujan deras. Banjir ini tidak hanya merusak property dan infrastruktur, tetapi juga mengancam keselamatan jiwa.

Selain itu, membuang sampah ke Sungai menunjukan kurangnya kesadaran lingkungan dan tanggung jawab sosial. Orang orang yang melakukannya mengabaikan dampak jangka Panjang dari Tindakan mereka terhadap lingkungan dan generasi mendatang, perilaku ini mencerminkan kurangnya edukasi dan kesadaran mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

Perilaku membuang sampah sembarangan masih sangat tinggi di Masyarakat Lot Bener Kelipah, Kecamatan Bener Kelipah, Kabupaten Bener Meriah sebesar 62%, perilaku membuang sampah sembarangan pada Masyarakat dipengaruhi oleh beberapa factor yakni sarana prasarana yang tidak tersedia serta kurangnya dukungan pemerintah desa dalam pengelolaan sampah.

Menurut salah satu warga desa Lot Bener Kelipah perilkau membuang sampah sembarangan ini juga di sebabkan karna tidak tersediannya tempat pembuangan sampah (TPS) di lingkungan Masyarakat, akibatnya banyak warga yang membuang sampah ke Sungai, yang seringkali akibat perbuatan itu membuat banjir di jalanan, serta bau tidak sedap yang sangat menyengat sehingga mengganggu pengguna jalan serta warga warga sekitar yang terkena imbas dari membuang sampai ke Sungai tersebut.

Menurut warga setempat seringkali juga orang orang membuang sampah di pinggiran jalan sehingga Ketika hujan datang sampah tersebut hanyut ke Tengah jalanan dan juga hanyut ke Perkebunan warga yang seringkali membuat jalanan licin dan membuat lingkungan yang tercemar.

Mirisnya Sungai yang di buangi sampah oleh warga tersebut berdekatan dengan Perkebunan warga, yang mana sudah seringkali sampah sampah yang di buang ke Sungai tersebut di bersihkan oleh pemilik kebun dan juga di berikan papan pemberitahuan untuk tidak membuang sampah di sana, akan tetapi banyak warga yang tidak  menghiraukan pemberitahuan tersebut, alasan utama membuang sampah ke Sungai itu ialah karna tidak tersediannya tempat pembuangan sampah (TPS).

Sungai yang di buangi sampah di desa Lot Bener Kelipah ini merupakan salah satu Sungai yang aliran airnya di mamfaatkan banyak oleh orang lain, namun seiringnya waktu dengan seringnya warga yang membuang sampah ke Sungai tersebut hingga akhirnya air tersebut tercemari dan tidak jarang membuat Perkebunan warga kebanjiran serta membuat mati tanaman di akibatkan genangan air sungai, tidak jarang juga anak anak yang menggunakan air sungai tersebut untuk mandi mengalami gatal gatal dan diare.

Bakan hanya sampah sampah rumah tangga yang di buang ke sungai tersebut akan tetapi banyak juga para pedagang pedagang kopi yang membuang sampah limbah kulit kopinya langsung ke Sungai tanpa memikirkan akibat yang akan terjadi kedepannya, dari salah satu warga “tidak apa apa buang sampah ke sungai kan airnya mengalir” padahal sudah jelas bahwa sampah sampah tersebut akan mencemari lingkungan, hal ini di sebabkan karena kurangnya arahan serta pendidikan yang rendah sehingga banyak logika logika yang tidak masuk akal yang di sampaikan oleh warga.

Dari kasus tersebut maka dapat di katakana bahwa masih banyak warga yang kurang paham dan tidak mengerti betapa bahanya membuang sampah sembaranagn khususnya ke sungai, kurangnya perhatian pemerintah tentang masalah sampah, kekurangan sarana prasarana tempat pembuangan sampah (TPS).

Maka dari itu saran yang dapat di berikan yaitu: Masyarakat di desa Lot Bener Kelipah membutuhkan sosialisasi mengenai proses pengolahan sampah agar dapat meningkatkan kesadaran dalam melakukan pengolahan sampah. Oleh karena itu, penting untuk kita semua meningkatkan kesadaran dan Pendidikan tentang pentingnya menjaga kebersihan Sungai dan lingkungan secara keseluruhan.

Pemerintah juga perlu memperkuat penegakan hukum terkait pembuangan sampah serta menyediakan fasilitas pengelolaan sampah yang memadai. Dengan upaya bersama,kita dapat mencegah kerusakan lebih lanjut dan menjaga kelestarian sungai sebagai sumber kehidupan bagi semua makhluk hidup, sehingga kita dapat menciptakan lingkungan yang sehat, bersih dan baik.

Penulis : Weni Fadila, Mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh
Editor : Redaktur